Wanita galau sangat rentan kecelakaan saat mengemudi

Diposting oleh Unknown

 Wanita galau sangat rentan kecelakaan saat mengemudi

Wanita galau sangat rentan kecelakaan saat mengemudi | Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengemudi wanita dan laki-laki, yang membedakan hanya faktor usia dan ego. Namun, apabila usia anak-anak atau remaja dalam kondisi ideal (tidak sakit) tentunya tidak ada risiko kecelakaan.

"Sebenarnya yang membedakan itu dari segi umur, sedangkan gender tidak membedakan," ujar pengamat safety rider Jusri Pulubuhu ketika berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (13/10).

Jusri pun mencontohkan seperti kasus Novi Amalia, kecelakaan yang menabrak sejumlah pengguna jalan raya ini yang diduga terjadi akibat pengemudi dalam pengaruh alkohol dan narkoba. Hal ini menyebabkan Novi lambat merespon risiko sehingga terjadi kecelakaan.

Namun, apabila dilihat dari tingkat emosi bahwa Novi sebelum mengendarai mengalami stres yang tertuang dalam sosial medianya yaitu Facebook dan twitter. Maka patut diduga saat mengendarai pun tingkat kontrol berkurang.

"Kalau pengendara dalam keadaan stress dan galau maka secara otomatis logika tidak bermain sehingga itu membahayakan dirinya," kata dia.

Lantas, dia pun menjelaskan apabila seseorang pengemudi dalam keadaan sakit sehingga ada pengaruh obat yang diminum, maka syaraf motorik dan kognitifnya berbeda dengan orang sehat. Hal ini pun menyebabkan lambat dalam merespon resiko kecelakaan.

"Tentu saja peluang kecelakaan semakin tinggi," kata dia.

Sementara itu berdasarkan data asuransi Amerika Serikat, perempuan paling sering mengalami kecelakaan ringan, seperti bemper penyok. Hal ini berbeda dengan pria, jika kaum adam lebih mengalami kecelakaan serius.

Perbedaan laki-laki dan wanita ini adalah faktor ego. Pria lebih pada ego tinggi di mana naluri kelaki-lakian keluar, yakni selalu mengendarai di ambang batas normal. Adapun wanita lebih terbawa rasa kewanitaannya yang dihormati.

"Perempuan saat mengemudi itu berpikiran kalau orang lain akan memperlakukan hormat, seperti mendahulukan. Saat mengemudi, naluri perempuan terbawa," jelas dia.

Lanjut Jusri, ketika pengendara perempuan akan berbelok maka akan belok saja tanpa melihat kaca spion. Lantas saat semua mengendarai di kecepatan 80 km/jam justru wanita lebih memilih kecepatan 40 km/jam.

Dia pun berpesan pada para pengemudi untuk dapat mengemudi defensif. Maksudnya di sini, memiliki ilmu untuk meningkatkan antisipasi risiko kecelakaan.

"Mengemudi defensif adalah ilmu harus meningkatkan antisipasi, yakni defensif kuat, harus waspada dan antisipasi tinggi," tukas dia.

Sumber: merdeka.com
100out of 100 based on 99999 ratings. 1 user reviews.
Please :


Baca Artikel Lainya:

Comments With Facebook
0 Comments With Blogger

{ 0 Comments... read them below or add one }

Posting Komentar